Sabtu, Maret 28, 2009

Ikhtisar blog ini

Kesaksian Mantan Kader Tarbiyah di Jama'ah Shalahuddin UGM
Di kalangan kader “T” saya pernah jadi TIM Syuro internal. Tim itu bertugas untuk mengatur strategi “dakwah” jama’ah “T” di JS. Apa yang dibahas di sana? Yang dibahas di sana antara lain adalah bagaimana caranya kader-kader “T” tetap bisa menguasai posisi-posisi penting di JS. Juga bagaimana caranya “menghegemoni” bahkan mendominasi dan terakhir melakukan homogenisasi. Menghomogenkan shalahuddin dengan asumsi bahwa homogenasi akan melancarkan semua agenda “dakwah” “T”.

Risalah Tabayyun Forum Peduli Jama’ah Shalahuddin Surat Kepercayaan Gelanggang
Ini adalah risalah yang didalamnya tidak menyimpan dusta yang disengaja; petunjuk bagi orang-orang yang ingin mendapatkan kejelasan dan kebenaran tentang peristiwa yang sebenarnya. Sesungguhnya kami telah memberi peringatan untuk kembali ke khittah shalahuddin, berdakwah atas nama Islam dan bukan atas nama kepentingan golongan, berjuang di atas jalan lurus kejujuran dan bukan kemunafikan, berpijak pada nurani dan bukan dengan memperturutkan hawa nafsu.


LDK Antara Visi, Misi, dan Realitas Sejarah Perkembangannya
Dakwah adalah gerakan atau upaya terus menerus mengajak manusia ke jalan Allah. Dakwah berupaya merubah fikiran, perasaan dan tingkah laku manusia dari jahiliyah kepada Islam, atau dari yang kurang islami menjadi lebih islami hingga terbentuk tatanan masyarakat Islam.

Shalahuddin UGM, Jilbab dan Indonesia
Pentas Lautan Jilbab yang diselenggarakan Jama’ah Shalahuddin sekitar 1986/89 (tolong dikoreksi) telah mengubah peta perempuan di Indonesia. Sosiolog Belanda yang perhatian pada perkembangan Indonesia, Niels Mulder, mengatakan bahwa sejak pentas Lautan Jilbab Jama’ah Shalahuddin dilakukan maka pakaian muslim jilbab telah ikut menjadi budaya masyarakat.


Laporan Panitia Pelaksana Ramadhan Di Kampus 1424 H -2003 M
Amanah: Tidak ada.
Pertama, seluruh kegiatan RDK berjalan sukses.
Kedua, ada surplus dana.
Ketiga, laporan ini sudah sesuai dengan amanah.

Aku Hanya Ingin Berkata: "Terima kasih...dan mohon maaf ..."
Kita hidup hampir tanpa memahami dunia ini. Kita hampir tidak mengerti bagaimana mekanisme matahari yang selalu bersinar indah padahal di pusat sana terjadi letupan-letupan nuklir hidrogen yang amat mengerikan.


Legenda Pribadi Shalahuddin
Anak muda itu begitu mantap berujar,”Shalahuddin bagaimanapun harus segera melakukan reposisi. Bagaimana kedudukan sebenarnya ia di masjid kampus ini? Apakah sebagai takmir, pemilik, penguasa atau status jamaah kemasjidannya di sini hanya sekedar meminjam salah satu pojoknya untuk numpang tidur...

Kesaksian Mantan Kader Tarbiyah di Jama'ah Shalahuddin UGM

Ini adalah bukti betapa Jama'ah Shalahuddin Lembaga Dakwah Kampus pertama dan terbesar di Indonesia sudah terkooptasi.


Catatan Saya: Melihat beberapa tanggapan atas postingan ini, maka saya selaku penulis blog ini menyatakan bahwa kesaksian ini bukan kesaksian saya, tetapi kesaksian seorang ikhwan yang ditulis dalam milis js dan saya sudah minta ijin kepada beliau untuk saya tayangkan di blog ini. Insyaallah kesaksian ini bukan untuk bertujuan dusta, tetapi justru untuk bahan perbaikan bagi yang mau mengambil hikmah kebijaksanaan.



Teman mungkin sudah banyak yang tahu. Saya pernah jadi kader tarbiyah yang “disusupkan” ke JS. Saya awalnya adalah kader “T” yang ada JMF (jama’ah musholla FISIPOL) yang kemudian karena terjadi tarik menarik penempatan kader “T” saya kemudian memilih untuk aktif di JS saja. Di kalangan kader “T” saya pernah jadi TIM Syuro internal. Tim itu bertugas untuk mengatur strategi “dakwah” jama’ah “T” di JS. Apa yang dibahas di sana? Yang dibahas di sana antara lain adalah bagaimana caranya kader-kader “T” tetap bisa menguasai posisi-posisi penting di JS. Juga bagaimana caranya “menghegemoni” bahkan mendominasi dan terakhir melakukan homogenisasi. Menghomogenkan shalahuddin dengan asumsi bahwa homogenasi akan melancarkan semua agenda “dakwah” “T”.

Rabu, Maret 18, 2009

Risalah Tabayyun Forum Peduli Jama’ah Shalahuddin Surat Kepercayaan Gelanggang

Risalah Tabayyun Forum Peduli Jama’ah Shalahuddin
Surat Kepercayaan Gelanggang


Bismillahirahmanirrahiim.

Ini adalah risalah yang didalamnya tidak menyimpan dusta yang disengaja; petunjuk bagi orang-orang yang ingin mendapatkan kejelasan dan kebenaran tentang peristiwa yang sebenarnya. Sesungguhnya kami telah memberi peringatan untuk kembali ke khittah shalahuddin, berdakwah atas nama Islam dan bukan atas nama kepentingan golongan, berjuang di atas jalan lurus kejujuran dan bukan kemunafikan, berpijak pada nurani dan bukan dengan memperturutkan hawa nafsu. Pendorong kami dalam hal ini seluruhnya adalah firman Allah : "Aku tidak bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada petunjuk bagiku melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya lah aku kembali." (Hud : 88)

Sesungguhnya tidak ada yang baru di bawah matahari. Maka inilah sejarah yang berulang dan berputar. Peristiwa yang sekarang terjadi merupakan perwujudan yang malih rupa dari peristiwa yang telah mendahului kami.

Sejak Hasto Karyantoro menjabat ketua JS 1996-1997, beberapa orang dari kelompok HMI MPO menangis. Menurut Muhammad Chozin (mantan Ketua Bidang Ekstern JS 1998-1999) tangisan itu berasal dari keprihatinan kelompok HMI MPO dimana sejak kelompok Ikhwanul Muslimin (sekarang dikenal sebagai kelompok tarbiyah) mewarnai Jama'ah Shalahuddin, maka JS menjadi tampak eksklusif, yakni cenderung menutup diri dari kehidupan masyarakat dan lingkungan dan tidak mampu bersosialisasi dengan kehidupan mahasiswa pada umumnya, argumen ini didasarkan kepada tata pergaulan tarbiyah yang relatif kaku.

Selasa, Maret 17, 2009

Temu Teater Indonesia X: Mencari Teater Berwajah Indonesia

Kurniawan


DELAPAN BELAS GRUP TEATER Delapan belas grup teater berkumpul di Yogyakarta. Ada perdebatan masalah wajah teater Indonesia. Daerah pun menggugat pusat, seperti dulu.

Kantin Fakultas Sastra IKIP Jakarta sore itu bersimbah hujan. Tapi perbincangan beberapa mahasiswa yang mengitari sebuah meja sambil minum kopi dan minuman botol tidaklah berhenti. Umumnya perbincangan mahasiswa, isinya penuh gagasan dan argumen, dan disela dengan canda di sana sini.

LDK Antara Visi, Misi, dan Realitas Sejarah Perkembangannya

Ismail Yusanto


DAKWAH ADALAH GERAKAN atau upaya terus menerus mengajak manusia ke jalan Allah. Dakwah berupaya merubah fikiran, perasaan dan tingkah laku manusia dari jahiliyah kepada Islam, atau dari yang kurang islami menjadi lebih islami hingga terbentuk tatanan masyarakat Islam. Dakwah kepada orang kafir bertujuan untuk merubah aqidahnya menjadi aqidah Islam; sementara kepada orang Islam, dakwah bertujuan untuk meningkatkan iman serta ketaatannya pada aturan Allah. Dakwah semacam ini dapat dilakuka secara perorangan (fardhiyah), tapi tentu akan lebih efektif bila dijalankan secara berkelompok (jama’iyah). Yang paling tepat dijalankan oleh negara (daulah). Yakni dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam seluruh aspek kehidupan, sedemikian sehingga orangorang kafir, juga orang-orang Islam yang hidup dalam naungannya akan melihat dan merasakan secara langsung kemuliaan Islam dan keni’matan hidup dalam masyarakat Islam itu Dari situ diharapkan orang-orang kafir tergerak untuk merubah aqidahnya menjadi aqidah Islam, dan orang Islam semakin kuat imannya serta semakin taat menjalankan syariat.

Senin, Maret 16, 2009

Shalahuddin UGM, Jilbab dan Indonesia

Rachmad Resmiyanto


PENTAS LAUTAN JILBAB yang diselenggarakan Jama’ah Shalahuddin sekitar 1986/89 (tolong dikoreksi) telah mengubah peta perempuan di Indonesia. Sosiolog Belanda yang perhatian pada perkembangan Indonesia, Niels Mulder, mengatakan bahwa sejak pentas Lautan Jilbab Jama’ah Shalahuddin dilakukan maka pakaian muslim jilbab telah ikut menjadi budaya masyarakat. Padahal Lautan Jilbab adalah sebuah puisi dadakan yang ditulis Emha Ainun Nadjib ketika harus merespon dan tampil di acara Pentas Seni Ramadhan Di Kampus Jamaah Shalahuddin UGM, Yogya, 1986. Lihat buku Niels Mulder-Ruang Batin Masyarakat Indonesia dan Jabrohim (teman dekat Cak Nun, Dekan FKIP UAD s.d 2008)-Tahajjud Cinta Emha Ainun Nadjib.

Minggu, Maret 15, 2009

Laporan Panitia Pelaksana Ramadhan Di Kampus 1424 H

Rachmad Resmiyanto


Laporan Panitia Pelaksana
Ramadhan Di Kampus 1424 H
Jama’ah Shalahuddin Universitas Gadjah Mada
Agustus – Desember 2003


Amanah:
Tidak ada.


Sabtu, Maret 14, 2009

Aku Hanya Ingin Berkata: "Terima kasih...dan mohon maaf ..."

Rachmad Resmiyanto


KITA HIDUP HAMPIR TANPA MEMAHAMI DUNIA INI. Kita hampir tidak mengerti bagaimana mekanisme matahari yang selalu bersinar indah padahal di pusat sana terjadi letupan-letupan nuklir hidrogen yang amat mengerikan. Kita hidup hampir tanpa memahami bagaimana tumbuhan mendayagunakan tenaga foton sinar matahari untuk memasak hanya dengan mitkondria, organ super mikro yang sekarangpun masih misteri. Bahkan, mungkin ini yang paling menghenyakkan dan kita tak kunjung menyadarinya, sinar matahari yang kita terima sekarang sesungguhnya merupakan masa lalu bagi matahari. Kita hidup hampir tanpa memahami dunia ini. Kita mengerti sesuatu tanpa harus mengerti segala sesuatu. Sampai di sini dengan segera engkau mungkin akan mengambil simpulan, hidup sungguh absurd.

Aku sarankan engkau menunda dulu sejenak simpulan itu. Cobalah ‘Membaca Pikiran Tuhan’ nya Paul Davies. Di sana engkau akan menemukan rangkaian simpul yang mengejutkan kita. Alam semesta bukanlah produk sampingan dari kekuatan-kekuatan tanpa pikiran dan tujuan. Kita sungguh-sungguh berarti ada di sini.

JS, Jama’ah yang seolah-olah?

Rachmad Resmiyanto



Shalahuddin dan Sie Kerohanian Islam

Selama ini diakui atau tidak JS merupakan representasi lembaga dakwah mahasiswa yang ada di Ugm. Sebagai satu-satunya LDK ugm yang diakui pihak rektorat tentunya JS mempunyai posisi tawar yang lumayan tinggi. Namun demikian, berkaca dari sejarah, fungsi JS sebagai LDK Ugm disini masih terpertanyakan. JS ternyata tak sanggup untuk menjadi pandu gelombang bagi aksi-aksi seluruh Ski. Ironinya, JS tidak mempunyai kesadaran akan membuncahnya kepentingan Ski-ski yang ada. Bukan hanya itu JS ternyata tidak sanggup meski hanya sekedar untuk menjalankan fungsi sebagai pengontrol Ski dan pemersatu mereka.

Mabuk Demonstrasi

Rachmad Resmiyanto

Tulisan ini berpretensi untuk membuka katub-katub kesadaran universal semua pihak terhadap sisi lain dari aksi demonstrasi mahasiswa menentang serangan AS ke Irak. Ditulis saat marak aksi penentangan Mega-Hamzah.




KEBIJAKAN kenaikan harga BBM serta tarif listrik dan telepon yang diputuskan oleh pemerintah sejak 1 Januari lalu sebagaimana telah diketahui dan dirasakan bersama telah menyebabkan rakyat semakin terhimpit oleh beban hidup yang kian hari semakin berat.

Wacana masa depan Indonesia kembali menguak. Mahasiswa kembali bertanya tentang komitmen pemerintah terhadap tujuan reformasi. Hampir semua elemen mahasiswa bergabung turun ke jalan menentang kebijakan ini. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang tidak populis. Sekali lagi rakyat tertindas. Di tengah himpitan biaya hidup yang tak kunjung turun, pemerintah justru menaikkan harga BBM serta tarif listrik dan telepon secara serentak. Siapakah yang tak kaget mendengarnya?

Ramadhan DI Kampus Bukan Sekedar Tradisi

Rachmad Resmiyanto

(Jawaban atas pertanyaan Syahrul Fatriansah)

SEORANG ANAK MUDA menulis sebuah kolom dalam papan hijau js dengan penuh semangat. Ia mempertanyakan kembali sebuah kegiatan yang sudah menjadi trade mark atau apapun lah dalam js ini yaitu rdk.


Namun, berbekal semangat saja tidaklah cukup untuk bisa membangun sebuah opini yang berkehendak untuk mencoba mengkritisi satu ritus tradisi. Sayang, tulisan kritisnya masih harus dipangkas di beberapa tempat dan untuk beberapa hal juga perlu dikritisi balik. Pengkritisan ini menjadi keharusan manakala pengayaan opini beliau merupakan sebuah kebutuhan. Bukan hanya dia tapi juga seluruh jsian.

Membincangkan Jaket Kita

Rachmad Resmiyanto

BEBERAPA PEKAN SILAM kita menyaksikan pemandangan adanya kompetisi untuk membuat desain jaket yang akan digunakan sebagai identitas kaum jsian. Sekarang, setelah berjalan beberapa waktu lamanya, kompetisi itupun berakhir. Tentu layaknya sebuah pertandingan, di sana ada yang kalah dan ada yang menang. Saya mengucapkan selamat kepada yang menang. Dan kepada yang kalah saya hanya bisa melontarkan : ”bersabarlah karena sesungguhnya akhirat itu lebih baik daripada dunia seisinya” .

Legenda Pribadi Shalahuddin

Rachmad Resmiyanto


ANAK MUDA itu begitu mantap berujar,”Shalahuddin bagaimanapun harus segera melakukan reposisi. Bagaimana kedudukan sebenarnya ia di masjid kampus ini? Apakah sebagai takmir, pemilik, penguasa atau status jamaah kemasjidannya di sini hanya sekedar meminjam salah satu pojoknya untuk numpang tidur. Semuanya harus segera terjawab. Semuanya akan berpengaruh terhadap kinerja dan perkembangan organisasi kita nanti. Mau hidup di sini, di gelanggang atau bahkan kita dirikan sekretariat di luar UGM, masing-masing punya ekses dan akibat sendiri-sendiri yang harus siap kita tanggung secara kolektif. Pokoknya hanya satu kata yang bisa menjelaskan dan melapangkan jalan yang akan kita susuri; reposisi. Kita harus segera melakukannya. Itu adalah agenda pertama yang harus segera diselesaikan. Persoalan yang lain hanyalah persoalan sekunder dan sampiran. Reposisilah persoalan yang prima.”